Artikel

Pengikut

Kamis, 14 Februari 2008

Seberapa Penting Menjadi Jenius?

barusan ada email dari sebelah... rasanya ini bisa jadi pencerahan buat indonesia baru...

Seberapa Penting Menjadi Jenius?
Posted: 10 Feb 2008 09:15 AM CST
oleh: Maya A Pujiati - Pendidikan Rumah

Kejeniusan adalah berpikir dalam cara yang belum pernah dilakukan orang. Orang Jenius mampu melihat sesuatu yang luput dari penglihatan orang lain. Mereka melihat kemungkinan di antara ketidakmungkinan. Mereka bisa menjabarkan paket-paket pengetahuan yang diterimanya dalam cara baru dan produktif. (Todd Siler)

Definisi jenius yang saya kenal sebelumnya terakumulasikan dalam sosok-sosok Plato, Adam Smith, Thomas Alpha Edison, atau Einstein. Tentu sudah terbayang hebatnya orang jenius kalau kita melihat kredibilitas orang-orang tersebut dalam dunia ilmu pengetahuan. Sayangnya, sekolah memperkenalkan sosok-sosok jenius itu hanya dalam teori-teorinya yang harus dihapal, diujikan, dan pada akhirnya dilupakan, karena secara kontekstual teori-teori itu hampir tak bisa dipahami dalam kehidupan nyata sehari-hari. Adapun apa sesungguhnya kejeniusan para tokoh tersebut nyaris tak terungkap.

Akibatnya, kejeniusan begitu mengawang, seolah tak tersentuh kecuali oleh orang-orang yang berpendidikan tinggi dan mau membaca buku-buku tebal dan betah berjam-jam berada di sebuah laboratorium. Padahal, kejeniusan tokoh-tokoh besar seperti Einstein dkk hanya terletak pada dua hal, yaitu kemauan untuk berpikir mendalam tentang sebuah fenomena dan berani untuk melihat segala sesuatu dari sudut pandang yang berbeda dari kebanyakan orang pada zamannya. Untuk melakukan dua hal tersebut, siapapun bisa, tak terkecuali anak-anak kita.

Nah, bagaimana kita mengarahkan anak-anak menjadi seperti itu? Kalau pendidikan itu hanyalah menghapal teori-teori, maka kejeniusan memang akan sulit dieksplorasi. Seorang Edison, seperti yang sudah kita tahu, ternyata melakukan ribuan kali percobaan yang gagal sebelum menemukan bola lampu listrik yang hari ini kita nikmati hasilnya. Demikian halnya dengan lahirnya teori Newton yang konon tercetus saat Newton berada di bawah pohon apel dan melihat buah apel jatuh ke tanah. Begitu juga dengan Wright bersaudara yang berhasil membuat pesawat terbang, tentu mereka telah melakukan banyak coba-coba sebelum hal itu terwujud. Semua fakta itu menunjukkan bahwa sesungguhnya, persentuhan dengan dunia nyata adalah jalan paling realistis menuju lahirnya para jenius-jenius baru. Membaur dengan dunia nyata akan menjadi pemantik gagasan untuk menyelesaikan berbagai masalah yang ada di dunia ini.

Jangan lupa, bahwa para jenius itu sebenarnya bertebaran di mana-mana, meski mungkin tak semua dikenal masyarakat luas. Mereka adalah orang-orang yang berhasil menemukan dan membuat sesuatu yang berguna bagi orang banyak. Kelompok orang-orang itu di antaranya adalah penemu peniti, penemu jarum jahit, penemu karet gelang, pembuat tungku arang, para petani, para nelayan, dan lain-lain yang tanpa dijuluki seorang jenius, mereka sesungguhnya para praktisi iilmu pengetahuan di bidangnya masing-masing.

Jadi, terlebih bagi anak usia dini, pendidikan awal yang penting bagi mereka adalah banyak melihat ragam hal secara nyata. Tentang teori dari pengalaman-pengalam an yang mereka temui bisa ditelaah kemudian. Tak ada alasan bagi sekolah-sekolah yang ‘pas-pasan’ perlengkapan belajarnya untuk meniadakan eksperimentasi. Kalau laboratorium statis berupa ruangan sulit terealisasi gara-gara biaya, mengapa tak dicoba laboratorium dunia nyata yang seringkali bisa dijelajahi secara gratis.

Seberapa penting menjadi jenius? Jika pengertian jenius adalah hafal perkalian atau bisa menyelesaikan soal-soal persamaan dan pertidaksamaan, maka biarlah anak-anak tumbuh sesuai kemampuannya; tapi jika jenius itu berarti memiliki kemampuan untuk menyelesaikan masalah, maka betapa pentingnya menjadikan anak-anak kita jenius, karena bukankah esensi hidup adalah menyelesaikan persoalan…

Salam pendidikan!

Rabu, 23 Januari 2008

Selasa, 22 Januari 2008

mistakes



Dear readers...
ada joke menarik dari Mbak Dian Marsiska yang rasanya perlu untuk kita simak. meski ini joke... tapi kok agaknya pas banget yan untuk situasi keseharian kita... selamat menghafal!!!


Mistakes…

If a barber makes a mistake, it’s a new style.

If a driver makes a mistake, it’s a new path.

If an engineer makes a mistake, it’s a new venture.

If a parent makes a mistake, it’s a new generation.

If a politician makes a mistake, it’s a new law.

If a scientist makes a mistake, it’s a new invention.

If a tailor makes a mistake, it’s a new fashion.

If a teacher makes a mistake, it’s a new theory.

If a boss makes a mistake, it’s a new idea.

.................

If an employee makes a mistake, it’s a mistake!!!!.

Best Regards,


Alasan kedokteran tentang darah

saya barusan dapat artikel yang membahas tentang darah hewan dari mas Rokhmad Munawir. Rasanya Anda juga perlu menyimaknya.

Alasan kedokteran ttg darah

Bob: Tolong beritahu saya, mengapa seorang Muslim
sangat mementingkan mengenai kata-kata "Halal" dan "Haram"; apa arti dari
kata-kata tersebut?

Yunus: Apa-apa yang diperbolehkan diistilahkan
sebagai Halal, dan apa-apa yang tak diperbolehkan diistilahkan sebagai
Haram, dan Al-Qur'an lah yang menggambarkan perbedaan antara keduanya.!

Bob: Dapatkah anda memberikan contoh?

Yunus: Ya, Islam telah melarang segala macam darah.
Anda akan sependapat bahwa analisis kimia dari darah menunjukkan adanya
kandungan yang tinggi dari uric acid (asam urat), suatu senyawa kimia yang
bisa berbahaya bagi kesehatan manusia.

Bob: Anda benar mengenai sifat beracun dari uric
acid, dalam tubuh manusia, senyawa ini dikeluarkan sebagai kotoran, dan
dalam kenyataannya kita diberitahu bahwa 98% dari uric acid dalam tubuh,
dikeluarkan dari dalam darah oleh Ginjal, dan dibuang keluar tubuh
melalui air seni.

Yunus: Sekarang saya rasa anda akan menghargai
metode prosedur khusus dalam penyembelihan hewan dalam Islam.

Bob: Apa maksud anda?

Yunus: Begini... seorang penyembelih, selagi menyebut nama dari Yang
Maha Kuasa, membuat irisan memotong urat nadi leher hewan, sembari
membiarkan urat-urat dan organ-organ lainnya utuh.

Bob: Oh begitu... Dan hal ini menyebabkan kematian
hewan karena kehabisan darah dari tubuh, bukannya karena cedera
pada organ vitalnya.

Yunus: Ya, sebab jika organ-organ, misalnya jantung,
hati, atau otak dirusak, hewan tersebut dapat meninggal seketika dan
darahnya akan menggumpal dalam urat-uratnya dan akhirnya mencemari
daging. Hal tersebut mengakibatkan daging hewan akan tercemar oleh
uric acid, sehingga menjadikannya beracun; hanya pada masa kini
lah, para ahli makanan baru menyadari akan hal ini.

Bob: Selanjutnya, selagi masih dalam topik makanan;
Mengapa para Muslim melarang pengkonsumsian daging babi, atau ham, atau
makanan lainnya yang terkait dengan babi?

Lebih lanjut lagi, apakah anda tahu kalau babi tidak
dapat disembelih di leher karena mereka tidak memiliki leher; sesuai
dengan anatomi alamiahnya? Muslim beranggapan kalau babi memang harus
disembelih dan layak bagi konsumsi manusia, tentu Sang Pencipta akan
merancang hewan ini dengan memiliki leher.

Namun diluar itu semua, saya yakin anda tahu betul mengenai efek-efek berbahaya dari komsumsi babi, dalam bentuk apapun, baik itu pork chops, ham, atau bacon.

Bob: Ilmu kedokteran mengetahui bahwa ada resiko
besar atas banyak macam penyakit. Babi diketahui sebagai inang dari banyak
macam parasit dan penyakit berbahaya.

Yunus: Ya, dan diluar itu semua, sebagaimana kita membicarakan mengenai kandungan uric acid dalam darah, sangat penting untuk diperhatikan bahwa sistem biochemistry babi mengeluarkan hanya 2% dari seluruh kandungan uric acidnya, sedangkan 98% sisanya tersimpan dalam tubuhnya.

Sumber: Ibrahim Ali Ahmad

Sabtu, 10 Februari 2007

wellcome to Maswin

saya sangat senang bila Anda mau memberikan kontribusi , memberikan komentar atas artikel-artikel yang kami sajikan.
ini penting bagi pengembangan topik artikel dan tentu saja demi kejayaan ilmu pengetahuan dan Indonesia !!!trims